JAKARTA – Hizbullah mengeklaim berhasil menangkis infiltrasi Israel ke Lebanon selatan pada hari Rabu (2/10). Israel melaporkan delapan tentaranya tewas dalam bentrokan darat tersebut. Ini merupakan korban pertama dari kubu Israel sejak melancarkan serangan darat di perbatasan.
Dikutip dari AFP, bentrokan itu terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal skala besar terhadap Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Teheran akan membayar atas serangan tersebut.
Iran, yang mendukung Hizbullah, mengatakan akan meningkatkan responsnya jika Israel membalas serangan rudal tersebut.
Presiden AS Joe Biden mengesampingkan dukungan terhadap serangan Israel ke situs nuklir Iran. Sementara Presiden Iran Masoud Pezeshkian kembali memperingatkan tentang respons yang “lebih kuat” terhadap Israel, meskipun ia menekankan Iran tidak mencari perang.
Israel, yang mengalihkan fokusnya dari perang Gaza sejak 7 Oktober 2023, kini berupaya mengamankan perbatasannya dengan Lebanon.
Sehari setelah militernya mengatakan tengah melakukan serangan darat yang ditargetkan di Lebanon selatan, Israel melaporkan kematian pertama seorang prajurit dalam perang Israel-Hizbullah, yang kemudian meningkat menjadi delapan orang tewas.
Israel membombardir benteng Hizbullah di Beirut selatan, setelah memberikan pukulan telak kepada kelompok itu minggu lalu dengan menewaskan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, dalam serangan besar-besaran.
Hizbullah mengatakan pihaknya memaksa tentara Israel mundur, menargetkan unit Israel dengan bahan peledak, dan menghancurkan tiga tank Merkava dengan roket saat mereka maju ke desa Maroun al-Ras.
Tentara Israel mengatakan pihaknya melancarkan dua serangan singkat ke Lebanon, memperingatkan penduduk untuk mengungsi dari lebih dari 20 daerah.
Di Beirut, target-target Hizbullah di pinggiran selatan berulang kali dibombardir semalaman, koresponden AFP mendengar sekitar 20 ledakan dan melihat asap mengepul di area tersebut. (kumparan)