JAKARTA – Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/9) sekitar pukul 03.50 WIB.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, saat dihubungi kumparan.
“Benar (kabar Faisal Basri meninggal dunia),” ujar Tauhid.
Lahir pada 6 November 1959, Faisal Basri meninggal dunia di usia 64 tahun. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri dari INDEF pada tahun 1995-2000 yang masih kritis terhadap kebijakan ekonomi Indonesia, terutama soal subsidi energi dan makroekonomi.
Mengutip laman LPEM FEB UI, Faisal merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Faisal menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada 1985 dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika di tahun 1988.
Faisal memulai karirnya sebagai akademisi dimulai dari Pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi pada tahun 1981 hingga sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Dia juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia sejak tahun 1988.
Beliau juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI pada 1995-1998, dan pernah menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta di tahun 1999-2003.
Di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN dari tahun 1985 sampai 1987. Dia juga pernah menjadi bagian dari anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI tahun 2000. (KUMPARAN)