Pulau Tanjung Sauh di Batam Diresmikan Jadi KEK, Berikut Profil Singkatnya

Pulau Tanjung Sauh di Batam Diresmikan Jadi KEK, Berikut Profil Singkatnya. F IST

BATAM – Satu lagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ditetapkan Presiden Jokowi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (31/5/2024) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24/2024.

KEK tersebut bernama Tanjung Sauh yang berlokasi di Pulau Tanjung Sauh. Pulau Tanjung Sauh ini nanti akan menjadi salah satu pulau yang akan dilintasi Jembatan Batam-Bintan yang akan segera dibangun.

Berdasarkan nukilan dari website KEK, Pulau Tanjung Sauh ini memiliki luas 840,67 hektare.

KEK Tanjung Sauh yang diusulkan oleh PT Batam Raya Sukses Perkasa mendapatkan target meraup realisasi investasi Rp199,6 triliun, serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 366.087 orang hingga 2053.

BACA JUGA:  Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

KEK Tanjung Sauh diproyeksikan memiliki beragam rencana bisnis, mulai dari industri pengolahan, pengembangan energi, serta logistik dan distribusi.
Fokus paling utama yakni pengembangan industri komponen elektronik, industri perakitan elektronik.

KEK Tanjung Sauh juga akan melengkapi dirinya dengan pelabuhan transhipment yang mampu menampung hingga 5 juta TEUs, sehingga dapat menjadi pusat logistik di kawasan Selat Malaka.

BACA JUGA:  PLN-AHP Resmi Operasikan PLTS Ground-mounted 100 MWp di Kawasan Industri KBI Purwakarta, Terbesar Di Indonesia!

KEK Tanjung Sauh juga akan menjadi pusat riset dan pengembangan bidang energi, sekaligus menjadi produsen dari energi alternatif, energi terbarukan, dan energi primer, yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga di Batam dan Bintan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid menyambut baik penetapan KEK baru ini. Pasalnya kemunculan KEK akan berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja.

“Di samping itu, fokusnya pada pengembangan energi menandai awal baru investasi di Batam yang harus beradaptasi dengan tren industri global,” paparnya di Batam, Senin (3/6/2024).

BACA JUGA:  BPK Pernah Temukan Masalah BP Tapera, Ada Rp567,45 Miliar Dana Belum Cair

Seperti yang diketahui di Batam saat ini banyak sekali industri energi baru dan terbarukan (EBT) yang berinvestasi.

Pelan-pelan energi ramah lingkungan diyakini akan menggantikan energi fosil, sehingga Batam termasuk pionir penting dalam pengembangan EBT di Indonesia bagian barat.

“Ini menjadi pertanda baik bagi perekonomian Batam, pertanda investasi yang terus berkembang ke arah ramah lingkungan,” pungkasnya. (Bisnis)