Batam– Angka Stunting di Kota Batam mengalami penurunan , sampai dengan bulan Februari 2024 angka Prevelensi Stunting di Batam adalah 1,5 persen atau 899 anak. Ditahun 2023 menurut data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) yang dikumpulkan dari posyandu prevalensi stunting Batam tahun 2023 adalah 1,7 persen yaitu sekitar 1.022 anak.
“Alhamdulillah angka prevelensi Stunting di Kota Batam dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan angka stunting setiap tahunnya karena Wali Kota Batam, Muhammad Rudi konsen menangani persoalan stunting di Kota Batam. Mudah-mudahan Batam bisa zero stunting,” ucapnya diacara Rembuk Stunting Tingkat Kota Batam Tahun 2024 di Ruang Rapat Hang Nadim Kantor Wali Kota Batam, Selasa (23/04/2024).
Tahun 2021 Prevelensi Stunting 6,02 persen dengan jumlah Balita Stunting 3.356 orang, tahun 2022 Prevelensi Stunting turun 2,42 persen dengan jumlah 1.441 orang dan pada tahun 2023 Prevelensi Stunting 1,72 persen dengan jumlah Balita Stunting 1.022 orang.
“Karena keberhasilan Pemerintah Kota Batam dan seluruh stake holder dalam penurunan angka Stunting itu, di tahun 2023 Pemko Batam mendapat insentif fiskal dari Pemerintah Pusat. Insentif senilai Rp6.263.947.000,00, sebagai kontribusi dalam percepatan penurunan stunting di Kota Batam,” ujar pria kelahiran Selatpanjang ini.
Ia menjelaskan Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (hpk). Dan Stunting ini menjadi perhatian Presiden karena angka stunting Indonesia masih cukup tinggi.
“Bicara stunting bicara kehidupan Kita kedepan, untuk anak-anak Kita. Kenapa sangat penting sekali karena Kita harus mempersiapkan generasi emas yang akan melanjutkan pembangunan ini,” tuturnya.
Melalui Rembuk Stunting diharapkan penurunan Stunting di Kota Batam bisa lebih di percepat lagi. Dengan intervensi spesifik maupun sensitif yang dilakukan agar semakin diperkuat dan tepat sehingga kondisi Stunting menjadi semakin baik. Rembuk Stunting dilaksanakan untuk musyawarah penyusunan perencanaan pencegahan penurunan Stunting di tahun 2025.
“Tahun 2024 fokus intervensi penurunan Stunting di Kota Batam tersebar di 22 Kelurahan di 8 Kecamatan,” ungkapnya. (*)